Hari Sumpah Pemuda Rabu, 28
Oktober 2015 dijadikan oleh Ikatan Keluarga Pelajar Belitong Ca. Yogyakarta
sebagai ajang merefleksikan diri melalui Diskusi Budaya dengan tema
“Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Bagi Mahasiswa Terhadap Kemajuan
Daerah”. Kegiatan ini dilaksanakan pada rabu malam bertempat di Aula Asrama
Betiong Yk. Diskusi ini dihadiri kurang lebih 50 mahasiswa dari Pulau Belitung dan juga
beberapa dari Pulau Bangka. Pemateri dalam diskusi ini adalah Iqbal .H Saputra
(Dosen Sastra UAD asal Belitung) dan juga Ajes Firdaus (Mantan Ketua Asrama
ISBA asal Bangka Tengah) dengan moderator Eko Bagus Sholihin (Wakil Ketua IKPB
Jogja).
Diskusi ini bertujuan untuk
merefleksikan cara
pandang dan peran mahasiswa dalam berkontibusi untuk
daerahnya. Menurut Oky Surya, diskusi ini bertujuan untuk mengubah cara pandang
mahasiswa daerah yang menjadikan kuliah itu sebagai rutinitas individu semata
dan apatis terhadap problem yang dihadapi daerah. Menurutnya mahasiswa sebagai
unsur pemuda sudah saatnya menjadi problem
solver (pemecah permasalahan) dari masalah-masalah yang di hadapi oleh
daerah.”Kita sudah seharusnya menjadi pemuda yang memberikan solusi-solusi yang
solutif bagi kemajuan daerah, bukan hanya berkoar-koar dan saling mencaki-maki
untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok” imbuhnya.
Ajes Firdaus dalam materinya
menitik beratkan problem daerah dari sisi ekonomi sosial masyarakat Babel
pasca-tambang. Menurutnya perlu ada kontribusi dari mahasiswa untuk memadukan
antara teori dengan praktek yang menciptakan ekonomi alternatif untuk daerah.
Sedangkan menurut Iqbal .H Saputra cara pandang kita sebagai mahasiswa perlu
adanya pemahaman akan tujuan merantau ke luar daerah. Apabila 4 tahun di bangku
kuliah hanya terkungkung dengan materi-materi teoritik belaka, maka akan sulit
ketika bermasyarakat. “Permasalahan di masyarakat itu sangat kompleks, tidak
semua hal sesuai dengan yang ada dibuku” ungkapnya. Selain itu menurut kedua
pemateri implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi perlu adanya pemahaman konsep
yang matang agar ketika pengaplikasannya dapat sesuai dengan harapan.
“Kami berharap dari diskusi ini
teman-teman mahasiswa khusunya yang ada di yogyakarta menjadi paham bahwa
sebenarnya tugas mahasiswa itu tidak semata-mata belajar untuk mengejar nilai belaka.
Tetapi juga perlu adanya keahlian-keahlian tertentu agar layak menjadi bagian
dari masyarakat sebagai pemecah masalah, bukan sebaliknya (menjadi beban
masyarakat),” ungkap Danang Septianto selaku Panitia Pelaksana dan juga Koor. Pengembangan SDM IKPB Jogja
Luar biase ikpb jogja neh .. bangge jadi bagian dari iklb jogja. Viva Ikpb...
BalasHapus