YOGYAKARTA - Ikatan Keluarga Pelajar Belitong (IKPB) Cabang Yogyakarta sebagai organisasi mahasiswa daerah bersama IKPB Cabang Se-Nusantara telah melakukan deklarasi penolakan terhadap Tambang Laut dan Kapal Isap Produksi (KIP) yang akan beroperasi di wilayah perairan Belitong.
Aksi penolakan tersebut dilakukan untuk menegaskan bahwa dari kalangan mahasiwa tidak setuju dengan masuknya tambang laut di dalam RZWP3K yang sedang dirancang oleh pemerintah kabupaten Belitung Timur dan provinsi kepulauan Bangka Belitung.
Pergerakan yang dilakukan mahasiwa murni atas kecintaan mereka kepada pulau Belitung. "Aksi yang kami lakukan atas dasar kecintaan terhadap Belitong" Ungkap PJS Ketua IKPB Jogja, Angga (23). Namun menurutnya pergerakan menolak Tambang laut dan kapal isap bukan hanya saja dari mahasiswa seharusnya melibatkan banyak pihak terutama masyarakat dan pemerintah. "Sebaiknya melibatkan seluruh stakeholder yang ada, terutama pemerintah dan masyarakat". Tuturnya.
Dalam pandangannya kalangan mahasiswa saja tidak cukup untuk melakukan penolakan karena mahasiswa hanya sebagaian kecil dari tatanan masyarakat yang ada. Serta perlu adanya semangat penolakan dari masyarakat karena dampak kurang baik dari tambang laut dan kapal isap akan dirasakan langsung oleh masyarakat terutama nelayan.
"Kami harapkan ada kesadaran masyarakat terhadap dampak kurang baik dari adanya kapal isap dan tambang laut" Jelasnya. Selain itu ia juga mengapresiasi langkah pemerintah yang tetap bertahan untuk menghapus tambang laut dari RZWP3K (Rencana Zonasi Wilayah Perairan dan Pulau-pulau Kecil) yang sedang dirancang.
"Kami juga mengapresiasi pemerintah kabupaten yang telah berjuang untuk mentiadakan tambang laut dari RZWP3K". Menurutnya langkah yang diambil pemerintah sudah tepat dan harus mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat dan seluruh pihak yang ada. Ia itu juga mengisyaratkan jangan ada yang menjadi Silent Majority.
"Kalau bisa jangan ada yang menjadi silent manjority, Mahasiswa sudah angkat bicara pemerintah juga sudah, tinggal menunggu suara dari masyarakat terutama nelayan, semua pihak harus mengungkapkan jangan diam saja" Turur Angga. Disamping itu seluruh mahasiswa yang tergabung di dalam IKPB tetap akan menyuarakan penolakan terhadap tambang laut baik itu melalui diskusi, kajian, studi lanjut dan aksi seperti yang sudah pernah dilakukan.